Banjir dan tanah longsor merupakan dua bencana alam yang seringkali mengancam daerah Sulawesi Selatan. Kedua bencana ini menjadi momok bagi warga setempat, terutama pada musim hujan. Kondisi geografis Sulawesi Selatan yang berbukit-bukit dan berbatuan menyebabkan daerah ini rentan terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan serta penanggulangan dampak dari kedua bencana tersebut.
Banjir merupakan masalah yang sering terjadi di Sulawesi Selatan. Hujan deras yang mengguyur daerah ini sering menyebabkan luapan sungai dan genangan air di berbagai wilayah. Daerah-daerah seperti Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, seringkali menjadi korban banjir setiap musim hujan tiba. Dampak dari banjir ini sangat luas, mulai dari kerusakan infrastruktur, gangguan transportasi, hingga ancaman bagi keselamatan warga. Bukan hanya itu, banjir juga berpotensi menimbulkan dampak kesehatan akibat penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air.
Sementara itu, tanah longsor juga menjadi ancaman serius di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, terutama di daerah-daerah perbukitan. Tercatat beberapa kejadian tanah longsor yang mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa. Tanah longsor sering dipicu oleh hujan deras yang membuat tanah tidak stabil dan mudah longsor. Hal ini menjadi kekhawatiran besar bagi masyarakat di daerah pegunungan, terutama yang tinggal di sekitar lereng gunung.