Karakteristik dan Habitat
Ular-ular ini biasanya hidup di lokasi dengan vegetasi lebat seperti semak-semak, perkebunan, hingga pinggiran sungai. Meski memiliki bisa yang kuat, efek gigitan mereka umumnya lebih kepada pembengkakan, rasa nyeri ekstrem, dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan nekrosis atau bahkan amputasi.
Namun, tingkat fatalitas akibat gigitannya masih lebih rendah dibandingkan kobra. "Dari 100 kasus gigitan ular hijau, hanya sekitar 1 yang berujung kematian. Bandingkan dengan kobra yang bisa mencapai 10 dari 100 kasus," jelas Janu.
Ketiadaan Antibisa Lokal, Penanganan Masih Bergantung Impor
Sayangnya, Indonesia belum memproduksi antibisa khusus untuk Trimeresurus insularis maupun albolabris. Rumah sakit yang menangani kasus gigitan ular ini harus menggunakan antibisa impor, yakni green pit viper antivenom. Proses pengadaan pun memerlukan koordinasi antar dokter dan izin resmi, sehingga menyulitkan penanganan darurat.