Tampang.com | Kota besar sering dianggap sebagai magnet harapan. Tapi buat sebagian orang, terutama keluarga miskin, harapan itu bisa berakhir jadi jebakan. Salah satunya terlihat dari jumlah anak terlantar yang terus meningkat di perkotaan.
Urbanisasi Tak Selalu Berakhir Bahagia
Data Kementerian Sosial menunjukkan lonjakan signifikan anak-anak yang hidup tanpa pengasuhan memadai di wilayah urban, khususnya Jabodetabek. Sebagian besar mereka datang bersama orang tua dari desa, berharap nasib lebih baik. Sayangnya, realitas tak seindah ekspektasi.
“Banyak keluarga gagal bertahan karena biaya hidup tinggi dan sulitnya cari kerja. Anak-anak mereka akhirnya terlantar,” ujar Yuniar, aktivis dari LSM Sahabat Anak.