Dokter Kristiana menjelaskan bahwa sejak pihaknya mulai menangani kasus kecanduan judi online pada tahun 2021, terjadi peningkatan yang sangat signifikan, terutama pada tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh jumlah penderita yang semakin meningkat dan kesadaran mereka untuk mencari pertolongan medis.
"Di RSCM, terdapat 100 pasien yang menjalani perawatan rawat inap akibat kecanduan judi online, sementara jumlah pasien rawat jalan meningkat dua kali lipat dari pasien rawat inap," ungkapnya.
Tak hanya berasal dari perkotaan, pasien-pasien yang kecanduan judi online juga berasal dari daerah.
"Karena karakteristiknya yang berbasis online, akses terhadap perjudian online sangat mudah melalui internet. Hal ini merupakan persoalan yang tidak hanya terbatas pada kaum urban, tapi juga merambah ke wilayah-wilayah pedesaan," tegasnya.