Hasil penelitian menunjukkan 'jurang genomik' antara kedua spesies itu sebagian besar adalah karena penyisipan atau penghapusan dari sekuens seperti virus yang disebut retrotransposon. Jurang genetik ini utamanya disebabkan aktivitas sekuens pengubah urutan elemen yang mirip retrovirus. Elemen pengubah urutan pernah dianggap sebagai 'junk DNA' yang sedikit atau tidak ada fungsinya. Sepertinya mungkin ini adalah alasan utama mengapa kita begitu berbeda dari simpanse.
Tim peneliti yang dipimpin McDonald, yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana Nalini Polavarapu, Gaurava Arora, dan Vinay Mittal, mempelajari jurang genomik pada kedua spesies dan menentukan bahwa mereka secara signifikan berkorelasi dengan perbedaan dalam pengekspresian gen yang sebelumnya dilaporkan peneliti dari Max Plank Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman.