Kecaman datang dari berbagai negara, termasuk Inggris, Perancis, Jerman, dan Uni Emirat Arab. Namun Netanyahu kembali menyalahkan sikap negara-negara Barat yang menurutnya telah “memberi ruang” bagi militan seperti Hamas untuk terus mengancam eksistensi Israel.
Pada malam setelah kejadian, ratusan orang berkumpul di depan museum untuk berdoa dan menyanyikan lagu-lagu penghormatan bagi para korban. “Perang memang mengerikan, tapi anti-Semitisme kini terasa lebih nyata dari sebelumnya. Ini sudah jadi keseharian,” kata Gil Livni, salah satu pelayat yang hadir.
Insiden ini menjadi pengingat betapa rentannya situasi keamanan global, terlebih ketika konflik geopolitik turut memicu aksi kekerasan yang menyasar warga sipil tak berdosa.