Sebuah insiden penusukan yang dilakukan oleh mantan mahasiswa terjadi di sebuah sekolah kejuruan di China timur. Insiden ini menyebabkan 8 orang tewas dan 17 lainnya terluka. Keterangan tersebut disampaikan oleh pihak kepolisian setempat. Kejadian tersebut terjadi beberapa hari setelah serangan yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir di China.
Serangan dengan menggunakan pisau terjadi pada hari Sabtu di Sekolah Kejuruan Seni dan Teknologi Wuxi di Yixing, bagian dari kota Wuxi di provinsi Jiangsu timur. Hal ini dilansir oleh Reuters pada Minggu (17/11/2024). Polisi menyatakan bahwa tersangka, seorang pria berusia 21 tahun, telah ditangkap di tempat kejadian dan mengakui perbuatannya.
Pada hari Sabtu, pihak berwenang di kota Zhuhai di bagian selatan China mengumumkan bahwa mereka telah menuntut seorang pria berusia 62 tahun setelah menabrakkan mobilnya ke kerumunan di luar stadion olahraga. Akibat kejadian tersebut yang terjadi pada Senin malam, 35 orang tewas dan 43 lainnya terluka.
Menurut penjelasan kepolisian, kedua tersangka tersebut melakukan tindakan kekerasan yang fatal terhadap orang-orang yang tidak terkait setelah mengalami kerugian ekonomi. Peristiwa pembunuhan ini memicu diskusi daring yang jarang terjadi dan disensor ketat mengenai kesehatan mental di China, tekanan yang semakin meningkat seiring dengan perlambatan ekonomi negara tersebut. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan apakah generasi muda akan menghadapi kondisi yang lebih sulit daripada generasi sebelumnya yang diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi China yang pesat.
Paling tidak, enam serangan pisau terkenal lainnya tercatat telah terjadi tahun ini di berbagai wilayah di China.