Pulau Hashima, yang dikenal juga dengan sebutan Gunkanjima atau "Kapal Perang", adalah sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai Nagasaki, Jepang. Dengan luas hanya sekitar 6,3 hektar, pulau ini terkenal sebagai salah satu kota abandoned yang paling menakutkan dan menarik di dunia. Sejak tahun 1974, Hashima Island ditinggalkan oleh penduduknya, meninggalkan reruntuhan bangunan yang menunggu untuk diceritakan kisahnya.
Dahulu, Pulau Hashima merupakan pusat industri batubara yang penting bagi Jepang. Sebelum ditinggalkan, pulau ini dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi yang dibangun untuk menampung ribuan pekerja yang datang dari berbagai penjuru negara. Pada puncak produksinya, sekitar 5.000 orang tinggal di pulau ini, dan hubungannya dengan industri batubara membuatnya menjadi salah satu tempat paling padat penduduk di dunia pada masanya. Namun, seiring dengan beralihnya sumber energi Jepang dari batubara ke minyak dan gas alam, permintaan akan batubara menurun drastis. Pada tahun 1974, penambangan di Hashima dihentikan, dan penduduk mulai meninggalkan pulau ini, meninggalkan kota mati yang menyimpan banyak kenangan masa lalu.
Kota abandoned ini meninggalkan jejak sejarah yang kuat, dengan bangunan-bangunan yang sebagian besar terbuat dari beton dan besi yang tergerus oleh cuaca. Salah satu bangunan yang paling mencolok adalah gedung apartemen tinggi yang dulunya menjadi tempat tinggal para pekerja. Saat ini, gedung tersebut tampak hancur dan berkarat, sementara pohon-pohon dan tanaman liar mulai merangsek masuk, menciptakan pemandangan yang kontras antara kekuatan alam dan buatan manusia.