Saat membandingkan perlakuan terhadap pengungsi Palestina dengan Ukraina, Miari merasa bahwa ada perbedaan perlakuan yang sangat mencolok. Pengungsi Palestina cenderung disamakan dengan teroris atau ekstremis, sementara pengungsi Ukraina lebih sering kali diperlakukan dengan lebih manusiawi. Perbedaan perlakuan ini juga tercermin dalam cakupan media Barat terhadap kedua kelompok tersebut.
Pengalaman pribadi Miari menunjukkan bahwa stigma negatif yang melekat pada pengungsi Palestina seringkali membuat mereka direndahkan dan diabaikan, sementara pengungsi Ukraina lebih sering kali diberi perhatian dan simpati.
Lebih lanjut, adanya diskriminasi struktural juga dapat terlihat dalam penanganan resmi terhadap kedua kelompok pengungsi tersebut. Miari menyebutkan bahwa pengungsi Palestina seringkali dihadapkan pada hambatan-hambatan hukum dan administratif yang lebih berat dibandingkan dengan pengungsi lainnya. Hal ini dapat berdampak pada kesempatan mereka untuk mendapatkan perlindungan dan hak asasi manusia yang layak.
Dalam konteks ini, perbedaan perlakuan terhadap pengungsi Palestina dan Ukraina menunjukkan adanya bias struktural dan diskriminasi sistemik yang perlu menjadi perhatian serius dalam upaya memberikan perlindungan dan dukungan kepada kaum pengungsi. Diperlukannya kesadaran akan adanya dua standar dalam penanganan pengungsi akan membantu mengatasi ketidakadilan tersebut dan mendorong adanya kebijakan yang lebih inklusif dan adil terhadap seluruh kelompok pengungsi, tidak peduli asal negara atau latar belakang etnis mereka.