Tampang

Rusia Jatuhkan Bom Raksasa 3,3 Ton ke Ukraina, Ini Penampakannya

24 Jun 2024 18:51 wib. 321
0 0
Rusia Jatuhkan Bom Raksasa 3,3 Ton ke Ukraina, Ini Penampakannya
Sumber foto: Cnbcindonesia.com

Di sisi lain, analis di lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW) mengatakan penggunaan bom FAB-3000 memberi Rusia senjata baru yang memiliki "potensi kehancuran tinggi". Karenanya hukuman harus diberikan agar satu negara tak semena-mena. "Fakta bahwa pasukan Rusia telah menemukan cara untuk meluncurkan FAB-3000 adalah perkembangan yang signifikan dan akan meningkatkan potensi destruktif dari serangan bom luncur Rusia yang sedang berlangsung terhadap pasukan dan infrastruktur Ukraina," tulis para analis dalam penilaiannya.

"Pasukan Rusia telah meningkatkan penggunaan bom luncur terpandu dan tidak terarah terhadap Ukraina, khususnya di Oblast Kharkiv, yang menimbulkan dampak yang menghancurkan," kata mereka. "Jika pasukan Rusia dapat meluncurkan serangan besar-besaran FAB-3000 (atau bahkan bom luncur berpemandu yang lebih berat), mereka akan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada posisi garis depan dan infrastruktur penting Ukraina," tambah para analis.

Serangan bom luncur Rusia telah menyebabkan sakit kepala bagi Ukraina selama perang berlangsung. Namun amunisi ini makin menjadi masalah terutama dalam beberapa bulan terakhir.

Tidak seperti bom gravitasi konvensional, bom luncur memiliki permukaan kendali penerbangan dan merupakan senjata penangkal. Pesawat penyerang dapat melepaskannya dari jarak jauh dalam banyak kasus, jauh di luar jangkauan sistem pertahanan udara Ukraina.

Karena amunisi ini memiliki waktu terbang yang singkat, tanda radar yang kecil, dan lintasan non-balistik, mereka sangat sulit untuk dicegat. Satu-satunya cara untuk mengalahkan mereka adalah dengan mencegat pesawat di tengah penerbangan atau menghancurkannya di pangkalannya.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?