Banyak anak muda China yang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pasangan karena keterbatasan karakter mereka yang cenderung pemalu atau yang sering disebut sebagai 'socially awkward'. Hal ini telah mengarahkan mereka untuk mencari solusi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai sarana untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurut laporan dari South China Morning Post, semakin maraknya penggunaan tool AI yang berperan sebagai 'pelatih' percintaan untuk meningkatkan kemampuan para lajang dalam mencari pasangan. Tool AI ini bekerja dengan mengajarkan cara-cara bersikap saat kencan, cara melontarkan rayuan yang pas, hingga bagaimana membangun interaksi dengan calon pasangan. Beberapa aplikasi yang populer di antara anak muda China adalah 'RIZZ.AI' dan 'Hong Hong Simulator'.
Situasi ini diwarnai oleh laporan dari China Youth Daily Social Survey Center pada tahun 2023 yang menyatakan bahwa banyak anak muda China mengalami kesulitan dalam membangun pertemanan dan menciptakan interaksi yang nyaman akibat kurangnya keterampilan bersosialisasi. Dari survei yang melibatkan 2.000 lajang di China, sebanyak 60% mengeluhkan bahwa mereka hanya memiliki 2 atau 1 teman dekat.