Maraknya pasangan virtual ini seiring dengan turunnya tingkat pernikahan dan fertilitas di China. Angka pernikahan di negara tersebut turun 8,2% pada tiga bulan pertama tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pemerintah telah mengambil langkah dengan mendorong angka pernikahan melalui berbagai kebijakan, seperti memberikan insentif anak, serta peningkatan bayaran cuti menikah.