Pemerintah Indonesia, Malaysia, dan bahkan Brunei telah membantah adanya pengetahuan mengenai proposal oleh perusahaan infrastruktur Brunei untuk membangun jaringan kereta cepat (HSR) yang menghubungkan ketiga negara di Pulau Borneo. Menurut proposal tersebut, proyek kereta cepat ini akan menghubungkan Brunei, Malaysia, dan Indonesia, dan diberi nama "Trans Borneo Railway".
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa beliau tidak memiliki informasi mengenai proposal tersebut, yang kabarnya akan melewati wilayah ketiga negara di Pulau Borneo, yakni Brunei sendiri, Sabah dan Sarawak di Malaysia, serta Kalimantan Indonesia.
Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya proposal dari perusahaan berbasis di Brunei untuk memulai jaringan kereta cepat yang menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, hingga ke ibu kota Indonesia, yang dikenal sebagai Trans Borneo Railway (TBR).
Pemerintah Brunei mengatakan bahwa mereka tidak menawarkan atau menunjuk perusahaan lokal atau asing untuk mengerjakan proyek Trans Borneo Railway. Kementerian Transportasi dan Komunikasi Brunei mengatakan bahwa tidak ada pembahasan mengenai proyek tersebut di tingkat pemerintah, termasuk keterlibatan dengan negara bagian dan pemangku kepentingan terkait, seperti yang dilaporkan oleh Bernama.