Perang Salib menjadi konflik abadi yang mengakibatkan perubahan besar dalam pengaruh politik, ekonomi, dan sosial di Eropa dan Timur Tengah. Pada saat yang bersamaan, perang ini juga membawa dampak buruk bagi kedua belah pihak, baik umat Kristen maupun umat Islam. Perang-perang salib berlangsung dengan kekejaman dan fanatisme agama yang membawa penderitaan besar bagi penduduk setempat.
Meskipun usaha para pemimpin Eropa untuk merebut kembali Tanah Suci tidak secara luas berhasil, tetapi dampak Perang Salib melampaui wilayah geografisnya. Konflik ini menghasilkan perubahan besar dalam hubungan antara Eropa dan Timur Tengah, termasuk dalam bidang perdagangan, seni, dan budaya. Kontak yang intens antara dua kebudayaan tersebut membawa penukaran pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh dalam perkembangan peradaban Eropa.
Hari ini, warisan Perang Salib masih dapat dirasakan, terutama dalam bentuk perpisahan antara umat Kristen dan Islam di wilayah anak benua Eropa dan Timur Tengah. Kedua komunitas berbeda keyakinan ini masih terus merasakan dampak konflik abadi tersebut dalam hubungan mereka satu sama lain. Sehingga, bagi mereka, perang salib tidak hanya menjadi bagian integral dari sejarah masa lalu, melainkan juga memegang peranan penting dalam pencarian perdamaian sekarang ini.