Perang Salib merupakan salah satu episode terpenting dalam sejarah Eropa abad pertengahan. Konflik ini terjadi antara abad ke-11 hingga abad ke-13 Masehi antara umat Kristen dan umat Islam yang bertempur untuk merebut kendali atas wilayah Tanah Suci, khususnya Yerusalem. Perang Salib menjadi peristiwa sejarah yang mendalam dan penuh kontroversi, serta memiliki dampak yang sangat besar terhadap perjalanan sejarah dunia.
Sejarah Perang Salib bermula dari pemahaman umat Kristen Eropa atas pentingnya Tanah Suci dalam agama Kristen. Yerusalem, sebagai kota yang dianggap suci, menjadi latar konflik utama antara umat Kristen dan Islam. Para pemimpin agama dan penguasa politik Eropa pada masa itu mulai berkampanye untuk merebut kembali Tanah Suci dari tangan umat Islam. Sebagai tanggapan, Paus Urbanus II memanggil umat Kristen untuk memulai serangan militer ke Tanah Suci pada tahun 1095 Masehi, yang kemudian menjadi pemicu terjadinya Perang Salib pertama.
Perang Salib pertama dimulai dari upaya para pasukan Kristen Eropa untuk merebut kembali Yerusalem pada tahun 1099 Masehi. Meskipun terjadi banyak tragedi dan pertumpahan darah dalam penaklukan kota tersebut, pasukan salib berhasil merebut kendali Yerusalem dari kekuasaan umat Muslim. Namun, kekuasaan tersebut tidak bertahan lama, karena pasukan Muslim di bawah pimpinan Saladin berhasil merebut kembali Yerusalem pada tahun 1187 Masehi, yang kemudian memicu terjadinya Perang Salib ketiga.