Ayatollah Ruhollah Khomeini adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah modern Iran dan dunia Islam. Sebagai pemimpin revolusi Iran 1979, ia berhasil menggulingkan rezim monarki Pahlavi dan mendirikan Republik Islam Iran. Keberhasilannya ini tidak hanya mengubah peta politik Iran, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap dinamika geopolitik di Timur Tengah dan hubungan internasional secara keseluruhan.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Ruhollah Khomeini lahir pada 24 September 1902 di Khomein, sebuah kota kecil di Provinsi Markazi, Iran. Dari keluarga yang religius, Khomeini menunjukkan minat mendalam terhadap ilmu agama sejak usia muda. Ia belajar di seminar-seminar keagamaan di kota Arak dan kemudian di Qom, pusat pendidikan Islam terkemuka di Iran. Di Qom, Khomeini belajar di bawah bimbingan ulama-ulama terkenal dan akhirnya menjadi salah satu ulama terkemuka di Iran.
Perjalanan Menuju Revolusi
Pada tahun 1963, Khomeini mulai menyuarakan kritik tajam terhadap Shah Mohammad Reza Pahlavi, penguasa Iran saat itu. Ia menentang program modernisasi dan westernisasi Shah yang dianggapnya bertentangan dengan ajaran Islam dan kepentingan rakyat Iran. Khomeini juga mengecam kedekatan Shah dengan Amerika Serikat dan Israel. Kritik ini membuatnya ditangkap dan diasingkan, pertama ke Turki dan kemudian ke Irak.
Selama pengasingan di Najaf, Irak, Khomeini terus menyebarkan pandangan revolusionernya melalui ceramah dan tulisan. Bukunya yang terkenal, "Wilayat al-Faqih," mengemukakan konsep pemerintahan oleh ulama sebagai bentuk ideal pemerintahan Islam. Gagasan ini kemudian menjadi landasan ideologis bagi Republik Islam Iran.