Warisan dan Pengaruh
Ayatollah Khomeini meninggal pada 3 Juni 1989, namun warisannya tetap hidup dalam politik dan masyarakat Iran. Konsep Wilayat al-Faqih yang diusungnya terus menjadi dasar ideologis pemerintahan Iran. Kebijakan-kebijakan yang ia terapkan juga meninggalkan dampak yang mendalam terhadap kehidupan sosial, budaya, dan politik di Iran.
Khomeini dikenal sebagai figur yang mampu memobilisasi massa dan mengarahkan revolusi dengan visi yang jelas. Ia berhasil mengubah Iran dari sebuah kerajaan menjadi republik Islam yang diatur berdasarkan hukum syariat. Pengaruhnya juga meluas ke luar Iran, menginspirasi gerakan-gerakan Islamis di berbagai belahan dunia.
Dengan memahami perjalanan hidup dan pengaruh Ayatollah Khomeini, kita dapat melihat bagaimana seorang ulama mampu mengubah arah sejarah suatu bangsa dan memberi dampak signifikan terhadap dinamika politik global. Warisannya tetap menjadi topik penting dalam studi mengenai politik Islam dan hubungan internasional di Timur Tengah.