Tampang.com | Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,7 mengguncang wilayah Mandalay, Myanmar, pada Jumat (28/3/2025) pukul 13.20 waktu setempat. Guncangan tersebut tidak hanya dirasakan di Myanmar, tetapi juga di Thailand, bahkan menyebabkan runtuhnya beberapa bangunan bertingkat di Bangkok.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa berada di koordinat 21,76° LU dan 95,83° BT dengan kedalaman 10 km, tergolong sebagai gempa dangkal.
Dampak gempa ini cukup besar, dengan laporan sementara mencatat 140 korban jiwa di Myanmar dan 6 orang meninggal di Thailand. Selain itu, beberapa gedung bertingkat di Bangkok tampak bergoyang saat gempa terjadi.
Penyebab Gempa Thailand-Myanmar: Aktivitas Sesar Sagaing
Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini disebabkan oleh aktivitas sesar Sagaing, yang merupakan sesar geser dengan mekanisme strike-slip.
Sesar Sagaing membentang sepanjang 1.200 km dari utara ke selatan Myanmar, melewati kota-kota besar seperti Mandalay, Sagaing, Naypyidaw, Bago, dan Yangon. Dengan laju pergeseran sekitar 18–22 mm per tahun, sesar ini dikenal sangat aktif dan berpotensi menimbulkan gempa besar.