Sementara itu, pekerja di rig minyak lepas pantai beroperasi di lingkungan yang sangat rentan. Mereka jauh dari daratan, dikelilingi mesin-mesin raksasa yang bertekanan tinggi, bahan-bahan kimia mudah terbakar, dan risiko ledakan. Cuaca ekstrem di tengah laut bisa membuat pekerjaan semakin berbahaya, mulai dari gelombang besar hingga badai yang bisa menggoyahkan struktur rig. Kecelakaan di rig seringkali berakibat fatal, dan evakuasi di tengah laut juga penuh tantangan.
Penambang: Terperangkap di Bawah Tanah
Profesi penambang, khususnya di tambang bawah tanah, adalah salah satu yang paling berisiko. Meskipun teknologi telah maju, bahaya runtuhnya terowongan, ledakan gas metana, paparan debu batubara yang menyebabkan penyakit paru-paru (pneumokoniosis atau black lung disease), atau terjebak di kedalaman bumi, selalu mengintai. Ruang kerja yang sempit, gelap, dan penuh kelembaban menambah tingkat kesulitan dan risiko kesehatan. Penambang bekerja di lingkungan yang secara inheren tidak stabil, di mana setiap pergeseran tanah bisa berujung pada bencana. Sejarah industri pertambangan dipenuhi kisah-kisah tragis kecelakaan massal yang merenggut banyak nyawa.
Penebang Kayu: Mesin Gergaji dan Pohon Raksasa
Meskipun terlihat sederhana, penebang kayu adalah pekerjaan yang sangat berbahaya. Berada di hutan dengan pohon-pohon raksasa yang bisa tumbang tak terduga, menggunakan gergaji mesin yang berat dan tajam, serta bekerja di medan yang tidak rata dan licin, membuat risiko kecelakaan sangat tinggi. Tertimpa pohon tumbang, terkena ayunan dahan, atau terluka parah oleh gergaji mesin adalah bahaya yang sering terjadi. Jauhnya lokasi kerja dari fasilitas medis juga berarti bantuan seringkali terlambat datang jika terjadi kecelakaan. Mereka berhadapan langsung dengan kekuatan alam dan alat-alat berisiko tinggi setiap hari.