Disarankan kepada WNI di wilayah tersebut untuk menjauhi area berbahaya, menjaga komunikasi dengan perwakilan Indonesia, dan mengikuti prosedur evakuasi yang telah disiapkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). KBRI Amman telah menetapkan status siaga satu untuk wilayah Israel dan Palestina. Dilaporkan bahwa ada 4 WNI di Gaza yang merupakan relawan, dan terdapat juga 231 WNI di Israel, mayoritas adalah peserta magang yang bersekolah di institut pertanian di sana.
Lebih lanjut, untuk wilayah Iran, KBRI telah menetapkan status siaga dua dengan 391 WNI yang masih menetap di sana, mayoritas adalah mahasiswa. Di Suriah, KBRI Damaskus telah menetapkan status siaga satu untuk empat provinsi, dengan jumlah WNI sebanyak 1.201 orang. Data-data ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian WNI telah dievakuasi, masih ada jumlah yang signifikan dari mereka yang memilih untuk tetap tinggal di wilayah yang sedang dilanda konflik.
Judha mengimbau WNI untuk menunda perjalanan ke wilayah yang berpotensi menjadi medan konflik. Khusus bagi mereka yang berencana melakukan perjalanan terutama untuk tujuan religi, disarankan menunda perjalanan hingga situasi keamanan membaik. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan di wilayah tersebut dan berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada WNI yang membutuhkan.