Tampang.com | Kawasan Laut China Selatan kembali memanas setelah serangkaian manuver militer dan pernyataan keras dari beberapa negara yang bersengketa. Ketegangan geopolitik ini meningkatkan risiko pecahnya konflik terbuka di kawasan strategis yang menjadi jalur perdagangan utama dunia tersebut.
Perebutan Wilayah Laut dan Klaim Sepihak
Beberapa negara di Asia Timur, termasuk China, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei, mengklaim sebagian wilayah di Laut China Selatan. Namun, klaim sepihak yang paling dominan datang dari China yang membangun pangkalan militer di pulau-pulau buatan, memicu reaksi keras dari negara-negara tetangga dan kekhawatiran global.
China berpegang pada “nine-dash line” yang mencakup hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, meski telah ditolak oleh putusan pengadilan internasional. Negara lain menyebut klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum yang sah.
Manuver Militer dan Provokasi Meningkat
Dalam beberapa pekan terakhir, peningkatan patroli maritim dan latihan militer intensif dilakukan oleh armada angkatan laut China di sekitar wilayah yang disengketakan. Filipina dan Vietnam pun merespons dengan meningkatkan kehadiran pasukan dan memperkuat koordinasi keamanan dengan mitra regional, termasuk Amerika Serikat dan Jepang.