Insiden terjadi di kantor Turkish Airlines di Teheran, Iran, di mana polisi Iran membubarkan para karyawan yang merupakan warga negara Iran. Mereka membuat masalah bagi petugas polisi, yang berujung pada penutupan sementara kantor tersebut. Hal ini menimbulkan kehebohan di tengah masyarakat, terutama terkait masalah kepatuhan berhijab di Iran.
Menurut laporan yang dikutip dari Tasnim yang disebutkan oleh Associated Press (AP) pada Kamis (11/7/2024), kantor Turkish Airlines akan dibuka kembali pada hari Rabu setelah penutupan sementara. Polisi tidak akan menutup bisnis apa pun hanya karena ketidakpatuhan terhadap hijab.
Namun, insiden ini bukanlah keputusan yang diambil secara resmi oleh pemerintah. Kantor berita IRNA yang mengutip Jaksa Teheran Ali Salehi juga melaporkan bahwa tidak ada proses hukum atau keputusan yang dikeluarkan mengenai penyegelan kantor Turkish Airlines di Teheran. Kehadiran polisi dan penutupan tersebut tampaknya berada di tataran keputusan operasional.
Insiden ini merupakan bagian dari respons terhadap protes massal yang meletus di Iran setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang diduga tewas dalam penangkapan polisi karena tidak menggunakan hijab dengan benar. Demonstrasi-demonstrasi terkait hijab ini menimbulkan ketegangan di kalangan masyarakat Iran.