Tampang

Kurikulum Buku Baru di Arab Saudi Hapus Nama Palestina dan Tak Lagi Sebut Israel Musuh

8 Jun 2024 04:11 wib. 48
0 0
Kurikulum Buku Baru di Arab Saudi Hapus Nama Palestina dan Tak Lagi Sebut Israel Musuh
Sumber foto: google

Menurut surat kabar Times of Israel, Nimrod Goren, kepala Mitvim, Institut Kebijakan Luar Negeri Israel, memuji langkah ini sebagai sebuah langkah kecil yang menunjukkan perubahan narasi terhadap Israel, dan menunjukkan lebih banyak toleransi dan keterbukaan. Revisi kurikulum Saudi menunjukkan bahwa jika Saudi menuju normalisasi, mereka melakukan semuanya sejalan dengan model UEA dan Bahrain, yang menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv sekitar empat tahun lalu berdasarkan Perjanjian Abraham. “Prosesnya mirip dengan apa yang dilakukan UEA dan Bahrain pada dekade sebelum Kesepakatan Abraham, sebuah langkah yang sangat lambat dan bertahap yang mencerminkan toleransi dan normalisasi keterlibatan, menjadikannya lebih rutin dalam persepsi publik," pungkas Goren.

Dalam konteks ini, keputusan Arab Saudi untuk memperkenalkan kurikulum buku pelajaran baru yang menghapus nama Palestina dan tak lagi sebut Israel sebagai musuh merupakan langkah kontroversial yang memicu reaksi di tingkat internasional. Kebijakan tersebut mencerminkan pergeseran paradigma dalam politik luar negeri Arab Saudi dan menimbulkan pertanyaan tentang arah kebijakan negara tersebut di masa depan. Terlepas dari kontroversi dan reaksi yang timbul, perubahan dalam kurikulum buku pelajaran ini berpotensi membentuk pandangan dan sikap generasi muda Arab Saudi terhadap konflik di kawasan Timur Tengah.

Dengan demikian, perubahan dalam kurikulum buku pelajaran Arab Saudi yang menghapus nama Palestina dan tak lagi sebut Israel sebagai musuh menciptakan dampak yang signifikan pada tatanan politik dan sosial di Timur Tengah. Keputusan ini menciptakan ketegangan di antara negara dan masyarakat di kawasan tersebut serta menimbulkan pertanyaan tentang arah kebijakan luar negeri Arab Saudi di masa depan.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%