7. Kolkata, India
Kota dengan populasi 15,6 juta ini terancam tenggelam bukan hanya karena naiknya permukaan laut, tapi juga akibat pengambilan air tanah secara berlebihan. Banjir besar yang terjadi pada 2024 di wilayah ini telah memaksa 250 ribu orang mengungsi.
8. Manila, Filipina
Ibukota Filipina ini dihuni oleh 14,9 juta orang. Aktivitas vulkanik dari Gunung Taal dan ekstraksi air tanah menyebabkan kota ini tenggelam 4 inci per tahun—dua kali lipat dari rata-rata global. Kerusakan hutan mangrove di sepanjang Teluk Manila turut mempercepat erosi.
9. Megalopolis Guangdong-Hong Kong-Makau, China
Merupakan kawasan urban terbesar di dunia dengan populasi hampir 87 juta jiwa. Terletak di Delta Sungai Mutiara, daerah ini menghadapi ancaman naiknya air laut setinggi 5 kaki dalam 100 tahun ke depan, yang bisa menenggelamkan seluruh kawasan metropolitan ini.
Kesimpulan dan Peringatan Global
Fenomena perubahan iklim tidak lagi bisa dianggap enteng. Ancaman tenggelamnya kota-kota besar dunia, termasuk Jakarta, adalah bukti nyata bahwa aksi global dibutuhkan segera. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, termasuk pembatasan emisi karbon dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, menjadi kunci untuk menyelamatkan jutaan nyawa dan menjaga masa depan generasi mendatang.