1. Alexandria, Mesir
Kota kedua terbesar di Mesir ini memiliki populasi 5,7 juta jiwa dan menjadi pusat penting dalam perdagangan minyak dunia. Ironisnya, penggunaan bahan bakar fosil menjadi penyumbang utama pemanasan global yang mempercepat pencairan es di kutub. Diprediksi, 30% wilayah Alexandria akan terendam pada 2050, menyebabkan eksodus besar-besaran sekitar 1,5 juta orang dan mengancam eksistensi Delta Nil.
2. Miami, Amerika Serikat
Dengan populasi sekitar 460 ribu jiwa, Miami merupakan bagian dari kawasan metropolitan besar di AS. Sebanyak 60% wilayahnya hanya berada 6 kaki di atas permukaan laut, dan diperkirakan akan tenggelam pada 2060. Pembangunan mewah di pesisir justru memperburuk ancaman ini, dan bila terjadi, dampaknya diprediksi menjadi salah satu bencana ekonomi terbesar dalam sejarah.
3. Lagos, Nigeria
Lagos adalah kota terbesar di Afrika dengan 16,5 juta penduduk. Banjir musiman di kota ini menyebabkan kerugian miliaran dolar tiap tahunnya. Kota ini tenggelam lebih dari 3 inci setiap tahun, membuatnya masuk daftar kota paling berisiko.
4. Dhaka, Bangladesh
Ibukota Bangladesh ini dihuni hampir 24 juta jiwa dan kerap menghadapi bencana alam. Tenggelam setengah inci per tahun, Dhaka termasuk dalam sepuluh kota dunia yang paling terdampak perubahan iklim menurut PBB.
5. Yangon, Myanmar
Dengan populasi 5,7 juta jiwa, Yangon menghadapi ancaman ganda dari banjir dan aktivitas seismik di sekitar Sesar Sagaing. Potensi gempa besar bisa menyebabkan keruntuhan infrastruktur dan mempercepat tenggelamnya kota ini.
6. Bangkok, Thailand
Bangkok, yang dihuni oleh lebih dari 11 juta jiwa, mengalami penyusutan daratan setiap tahun akibat naiknya permukaan laut. Diperkirakan, setiap tahun garis pantai akan masuk sejauh 1 km ke daratan. Jika tren ini berlanjut, Bangkok bisa lenyap dalam 100 tahun ke depan.