Aliansi militer NATO telah mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Washington bulan ini, di tengah berkecamuknya perang di Ukraina dan dinamika politik Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan tersebut, muncul isu keresahan terkait besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki pertahanan Eropa, yang dianggap lemah dalam menghadapi ancaman perang yang berada di dekatnya.
Seorang perencana militer NATO yang tak mau disebutkan namanya menyebutkan bahwa para pejabat telah meneliti sejumlah persyaratan pertahanan minimum untuk mencapai rencana pertahanan Eropa. "Persyaratan minimum memerinci kekurangan pasukan NATO di bidang-bidang utama, memberikan indikasi kasar berapa miliar euro yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya," kata perencana militer itu dikutip Reuters.
NATO bertujuan untuk mengubah persyaratan pertahanan minimum ini menjadi target yang mengikat bagi masing-masing negara anggota untuk menyediakan pertahanan Eropa pada musim gugur 2025. Reuters berbicara dengan 12 pejabat militer dan sipil di Eropa mengenai rencana rahasia tersebut. Mereka menguraikan enam bidang yang diidentifikasi oleh aliansi itu sebagai hal yang paling mendesak untuk diatasi, termasuk kekurangan pertahanan udara dan rudal jarak jauh, jumlah pasukan, amunisi, kesulitan logistik, dan kurangnya komunikasi digital yang aman di medan perang.