Presiden Iran Ebrahim Raisi dikabarkan meninggal dunia akibat jatuhnya helikopter yang ditumpanginya di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu (19/5/2024). Bencana tersebut juga menimpa beberapa pejabat lain, termasuk Menteri Luar Negeri, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, dan perwakilan Pemimpin Revolusi Islam untuk Provinsi Azerbaijan Timur. Semua penumpang dilaporkan tidak selamat. Raisi dan rombongannya sedang dalam perjalanan dari Azerbaijan untuk meresmikan sebuah bendungan.
Kecelakaan penerbangan yang menimpa pemimpin negara ternyata bukanlah kejadian yang langka. Beberapa kecelakaan tragis sebelumnya telah menewaskan pemimpin negara dari berbagai belahan dunia. Kecelakaan penerbangan ini tidak hanya menimbulkan duka mendalam bagi negara yang kehilangan pemimpinnya, tetapi juga menunjukkan risiko yang melekat pada kegiatan penerbangan, bahkan bagi pejabat tinggi dan kepala negara.
Salah satu kecelakaan pesawat tragis yang merenggut nyawa pemimpin negara terjadi pada tanggal 26 Februari 2004, ketika pesawat yang membawa Presiden Makedonia kedua, Boris Trajkovski, jatuh di dekat kota Mostar di Bosnia dan Herzegovina. Delapan orang tewas dalam musibah tersebut, termasuk Trajkovski dan penasihatnya. Kecelakaan pesawat tersebut diduga disebabkan oleh kesalahan pilot.
Kecelakaan lainnya terjadi pada tanggal 19 Oktober 1986, ketika pesawat bermesin ganda yang membawa Presiden Mozambik Samora Machel dan beberapa menterinya jatuh di dekat perbatasan Mozambik-Afrika Selatan. Tiga puluh tiga orang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk Machel, beberapa menteri, dan pejabat tinggi pemerintah Mozambik. Di lain waktu, pada tanggal 24 Mei 1981, pesawat yang ditumpangi oleh Presiden Ekuador Jaime Roldos Aguilera jatuh di dekat perbatasan Peru. Kecelakaan ini juga merenggut nyawa Aguilera bersama Menteri Pertahanan Mayjen Marco Subia Martinez.