Suharyo juga membagikan cerita lucu mengenai kendala teknis yang sempat terjadi. Pada putaran pertama, pemilihan molor karena homili yang dianggap terlalu panjang. “Romo-Romo jangan panjang-panjang kotbahnya, ya,” canda Suharyo. Pada putaran ketiga, proses penghitungan suara harus diulang karena adanya kesalahan jumlah surat suara—jumlah kardinal 133, tapi suara yang masuk tercatat 134 akibat beberapa kardinal yang sudah sepuh memasukkan dua kartu sekaligus.
Setelah pengulangan tersebut, Kardinal Robert Prevost akhirnya terpilih menjadi paus baru dengan nama Paus Leo XIV. Menurut Suharyo, seluruh rangkaian konklaf berjalan lancar dengan penuh semangat persaudaraan dan kesucian.