Selain itu, dalam hal transportasi udara, Timor-Leste juga masih menghadapi kendala. Bandara-bandara di negara itu masih terbatas dalam hal fasilitas dan layanan, yang dapat membatasi konektivitas dengan negara-negara ASEAN. Ini bisa menjadi hambatan bagi pengembangan pariwisata dan pertumbuhan bisnis.
Ada juga keprihatinan terkait dengan kemampuan Timor-Leste untuk memenuhi standar ASEAN dalam berbagai aspek, termasuk perdagangan, keamanan, dan pengembangan manusia. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah Timor-Leste akan mampu berkontribusi secara efektif pada tujuan dan program ASEAN jika infrastrukturnya masih terbatas.
Dalam kondisi yang penuh dengan pro dan kontra ini, langkah-langkah perlu diambil untuk merumuskan strategi yang tepat bagi Timor-Leste dalam upaya memenuhi syarat keanggotaan ASEAN tanpa mengabaikan kebutuhan mendasar masyarakat.
Selain itu, keberadaan Timor-Leste di ASEAN dianggap memiliki potensi untuk meningkatkan kerjasama regional, terutama dalam bidang perdagangan, investasi, dan pertukaran budaya. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana Timor-Leste dapat memanfaatkan kesempatan tersebut tanpa tekanan untuk memperbaiki infrastruktur terlebih dahulu.