Anak muda masa kini menghadapi tekanan yang luar biasa dalam menjaga kesejajaran dengan apa yang dianggap sebagai tren atau kegiatan yang sedang booming di dunia maya. Dalam kesehariannya, mereka sering merasa cemas dan tertekan ketika merasa bahwa mereka melewatkan sesuatu yang dianggap penting atau populer di ranah maya. Fenomena ini dikenal sebagai Fear of Missing Out (FOMO), yang menjadi semakin meresahkan karena penyebab utamanya yang kompleks.
Faktor sosial memegang peranan penting dalam memicu FOMO di kalangan anak muda. Mereka merasa terdorong untuk bergabung dalam tren atau aktivitas tertentu karena takut dianggap ketinggalan oleh teman-teman mereka. Ketakutan akan eksklusi sosial menjadi pemicu utama di sini. Selain itu, dorongan untuk mendapatkan validasi dari orang lain juga memberi kontribusi signifikan terhadap FOMO. Anak muda ingin diterima dan diakui oleh lingkungannya, sehingga mereka terus terlibat dalam hal-hal yang sedang tren agar mendapat persetujuan dari orang lain.
Media sosial, sebagai pusat aktivitas di dunia maya, turut berperan besar dalam memperkuat perasaan FOMO ini. Anak muda sering terpapar oleh postingan teman-teman mereka yang sedang menikmati momen-momen yang menarik atau bergaya hidup yang dianggap sebagai "kekinian". Melihat gambaran-gambar tersebut dapat memicu perasaan cemas dan kekhawatiran bahwa mereka juga harus berpartisipasi dalam hal yang sama agar dianggap relevan dan "up to date". Kekhawatiran bahwa mereka akan dianggap ketinggalan zaman dapat sangat mengganggu keseimbangan mental mereka.