Pembayaran non-tunai yang semakin populer di Jepang juga diikuti dengan penurunan penggunaan uang kertas, sehingga mengakibatkan biaya penyimpanan dan penyiapan uang tunai yang relatif lebih tinggi. Pada akhirnya, hal ini memaksa beberapa toko untuk tidak beradaptasi dengan penggunaan uang kertas baru.
Diperkirakan bahwa Biro Percetakan Nasional Jepang akan menyiapkan total 7,48 miliar uang kertas baru pada akhir Maret. BoJ mencatat bahwa sekitar 5,2 miliar uang kertas telah ditimbun pada akhir Juni. Sementara sekitar 60 persen uang kertas Jepang telah diganti dalam waktu sekitar satu tahun setelah perubahan desain terakhir pada tahun 2004.
Jepang memiliki salah satu sistem uang kertas yang terpercaya dan aman, namun dengan semakin berkembangnya teknologi, upaya untuk memperbarui dan meningkatkan keamanan uang kertas tetap menjadi prioritas. Dengan adanya desain baru dan teknologi anti-pemalsuan yang lebih canggih, diharapkan uang kertas Jepang dapat terus terjaga keamanannya dalam menghadapi tantangan pemalsuan yang semakin canggih.