Paling tidak 21 orang telah tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sebuah gedung apartemen di Lebanon utara, seperti yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan. Delapan orang lainnya terluka dalam serangan yang terjadi di desa Aitou di distrik Zgharta yang mayoritas beragama Kristen pada hari Senin (14/10/2024) menurut kementerian kesehatan Lebanon.
Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), serangan Israel tersebut ditujukan ke sebuah "apartemen hunian" di desa tersebut. Ini merupakan serangan pertama kali dalam setahun terakhir di kawasan tersebut selama konflik antara Israel dan Hizbullah Lebanon, menurut NNA.
Hizbullah, kelompok militan Lebanon, sebagian besar berkumpul di wilayah selatan negara tersebut dan pinggiran selatan Beirut. Sampai saat ini, belum ada komentar langsung dari militer Israel, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.
Video yang berasal dari media Lebanon menunjukkan asap tebal membubung tinggi dari desa berbukit itu, dengan beberapa mobil hancur di samping bangunan yang rusak parah, sementara orang-orang berusaha untuk mengevakuasi mayat dari reruntuhan dan pepohonan.
Sebagai tanggapan, Israel memerintahkan penduduk dari 25 desa di Lebanon selatan untuk mengungsi ke wilayah utara Sungai Awali, yang mengalir sejauh sekitar 60 km (35 mil) dari perbatasan Israel.