Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Komite Olimpiade (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menyampaikan bahwa pembukaan Olimpiade menjadi peluang terbaik untuk memperkenalkan Indonesia ke mata dunia. Semangat para atlet Indonesia yang berkompetisi di panggung dunia juga tercermin dalam penampilan mereka, memperkuat kebanggaan dan semangat para atlet.
Dengan demikian, hujatan dan kontroversi yang terjadi dalam pertandingan Israel di Olimpiade Paris 2024 menjadi bukti bahwa olahraga seringkali mencerminkan realitas politik dan konflik di masyarakat. Namun, pembukaan Olimpiade juga menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya dan semangat bangsa di kancah internasional. Ajang ini tidak hanya tentang persaingan dalam bidang olahraga, tetapi juga tentang semangat persatuan, kebangsaan, dan kedamaian di antara negara dan bangsa yang berpartisipasi.
Hujatan yang dialami Timnas Israel cabor sepak bola di Olimpiade Paris 2024, Minggu (28/7/2024), memberikan gambaran yang tidak mengenakkan bagi Israel. Menghadapi Paraguay, para pemain Israel disoraki oleh sejumlah penonton yang hadir di stadion Parc des Princes. Hal serupa juga terjadi saat Israel bertanding melawan Mali di matchday pertama.
Selain hujatan, penonton juga menyalahgunakan lagu kebangsaan Israel dengan siulan dan sorakan yang mengganggu. Puncaknya, penonton membentangkan spanduk bertuliskan 'genocide Olympics', yang merupakan tindakan provokatif terhadap Israel. Spanduk ini terkait dengan tuduhan genosida yang dilakukan Israel di Palestina.