Militer Israel diketahui dalam posisi siaga tinggi selama beberapa minggu, dan telah melacak pergerakan Hizbullah dan mengumpulkan informasi intelijen. Pada Sabtu (24/8/2024) malam, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka mendeteksi persiapan oleh milisi Syiah di dekat lokasi peluncuran roket jarak pendek, dan memperoleh informasi intelijen yang mendukung kesimpulan bahwa aktivitas Hizbullah yang terdeteksi melampaui aktivitas sehari-hari yang normal.
“Israel bertekad untuk melakukan segalanya untuk melindungi negara kami, untuk membawa penduduk utara kembali ke rumah mereka dengan selamat dan untuk terus mempertahankan aturan sederhana: siapa pun yang menyerang kami, kami menyerang mereka,” terangnya.
Netanyahu mengatakan kepada para menteri Israel dalam sebuah rapat kabinet pada Minggu (25/8/2024) bahwa IDF menghancurkan ribuan roket jarak pendek dan mencegat semua pesawat nirawak yang diluncurkan oleh Hizbullah menuju target strategis di pusat negara.
Menurut sumber dari IDF, serangan ini merupakan respons terhadap ancaman nyata yang datang dari Hizbullah. Israel merasa bahwa tindakan ini diperlukan untuk melindungi wilayah mereka dari serangan yang dianggap telah dipersiapkan dengan cermat oleh Hizbullah.
Ini merupakan pertempuran besar antara dua kekuatan yang sudah lama bersitegang di kawasan tersebut. Kedua pihak sudah sering kali terlibat dalam konflik bersenjata, dan upaya saling menjatuhkan sudah menjadi bagian dari sejarah panjang konflik di Timur Tengah. Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan Israel dan Hizbullah sering kali tegang, dengan seringnya terjadi serangan dan balasan di antara keduanya.