Tampang.com | Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, yang lebih dikenal sebagai USAID, telah secara resmi ditutup oleh pemerintahan Donald Trump. Langkah tersebut memerintahkan semua staf badan ini untuk kembali ke Amerika Serikat selambat-lambatnya pada hari Jumat, 7 Februari 2025. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh CBS News, berdasarkan sumber-sumber terpercaya yang mengamati perkembangan situasi tersebut.
Pada hari Selasa, Pete Marocco, wakil administrator yang baru diangkat untuk USAID, mengadakan pertemuan dengan pimpinan Departemen Luar Negeri. Dalam pertemuan ini, muncul instruksi dari pemerintah AS kepada Departemen Luar Negeri untuk mengekstradisi semua karyawan USAID yang tersebar di seluruh dunia. Dalam jadwal yang sangat ketat itu, jika Departemen Luar Negeri gagal melaksanakan instruksi tersebut, staf akan dievakuasi dengan bantuan militer AS menurut laporan beberapa sumber.
USAID memiliki peran yang sangat signifikan dengan menyediakan bantuan kemanusiaan kepada lebih dari 100 negara di dunia. Bantuan tersebut mencakup penanganan bencana, layanan kesehatan dan medis, serta program penyediaan makanan darurat bagi yang membutuhkan. Sebuah laporan dari Congressional Research Service mengindikasikan bahwa USAID mempunyai lebih dari 10.000 karyawan, di mana sekitar dua pertiga dari mereka bertugas di luar negeri, mengoperasikan lebih dari 60 misi negara dan regional.