Namun, inovasi mobil terbang ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah regulasi dan sertifikasi. Setiap mobil terbang harus memenuhi standar keselamatan yang ketat baik untuk penerbangan maupun perjalanan darat. Selain itu, infrastruktur pendukung, seperti landasan pacu vertikal dan stasiun pengisian bahan bakar atau listrik, juga perlu dikembangkan.
Selain mobil terbang, sistem transportasi masa depan lainnya adalah Hyperloop. Hyperloop adalah sistem transportasi berkecepatan tinggi yang menggunakan kapsul yang meluncur melalui tabung vakum dengan kecepatan hingga 1.200 km/jam. Sistem ini dirancang untuk mengurangi waktu perjalanan antar kota secara drastis. Misalnya, perjalanan antara Los Angeles dan San Francisco yang biasanya memakan waktu 6 jam dengan mobil, dapat ditempuh hanya dalam 30 menit dengan Hyperloop.
Hyperloop pertama kali dipopulerkan oleh Elon Musk, pendiri SpaceX dan Tesla. Saat ini, beberapa perusahaan sedang mengembangkan teknologi ini, termasuk Virgin Hyperloop dan Hyperloop Transportation Technologies (HTT). Virgin Hyperloop telah melakukan uji coba sukses dengan penumpang pertama pada tahun 2020, menunjukkan bahwa teknologi ini aman dan efisien.
Sistem transportasi masa depan lainnya termasuk kendaraan otonom dan sistem transportasi berbasis AI. Kendaraan otonom, atau mobil self-driving, adalah kendaraan yang dapat beroperasi tanpa pengemudi manusia. Teknologi ini menggunakan sensor, kamera, dan algoritma AI untuk mendeteksi lingkungan sekitarnya dan membuat keputusan berkendara. Beberapa perusahaan besar, seperti Google, Tesla, dan Waymo, telah mengembangkan dan menguji coba kendaraan otonom ini di jalan raya umum.