"Ketika proses kerja sama ini tidak sinkron, kita dapat mengalami deja vu, perasaan yang intens dan sering membingungkan bahwa situasi sudah familiar meski belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Reber dikutip dari Scientific American, Minggu (10/9/2017).
Perasaan ini bisa terjadi bila situasi baru sangat mirip dengan kejadian lain yang tersimpan dalam ingatan kita. Deja vu adalah versi yang lebih kuat dari jenis kesalahan memori ini.
Ditambahkan oleh profesor psikologi dari Universitas Colorado, Anne Cleary, deja vu terjadi mungkin dikarenakan ingatan tidak cukup berfungsi dengan baik.