Green infrastructure (infrasturuktru hijau) merupakan konsep yang menarik, namun ada kekhawatiran seputar keefektifannya. Peneliti di University of Illinois di Urbana-Champaign menggunakan teknik matematika yang secara tradisional digunakan dalam rekayasa gempa untuk menentukan seberapa baik infrastruktur hijau bekerja.
Green roof (atap hijau) yang datar, permukaan vegetasi di bagian atas bangunan dirancang untuk menangkap dan menahan air hujan dan menyaring apapun yang dilepaskan kembali ke lingkungan.
"Retensi ini membantu menampung sejumlah besar hujan di sistem saluran pembuangan kota, dan penyaringan membantu menghilangkan kemungkinan kontaminan yang ditemukan dalam air badai," kata Reshmina William, seorang mahasiswa pascasarjana teknik sipil yang melakukan penelitian dengan Profesor teknik Ashlynn Stillwell.
Khawatiran umum mengenai atap hijau adalah variabilitas dari kinerjanya. Salah satu tantangannya adalah mencari tahu seberapa baik bangunan yang menahannya akan merespons peningkatan dan bobot yang sangat bervariasi antara kondisi basah dan kering. Tantangan lain adalah menentukan seberapa baik mereka mempertahankan dan memproses air dengan adanya intensitas, durasi dan frekuensi yang berbeda, kata William.