Melalui akun Instagram resmi @smindrawati, Sri Mulyani menyampaikan, "Banyak yang membahas mengenai risiko yang berasal dari geopolitik, fragmentasi, ketegangan antar banyak negara di dunia, itu menciptakan risiko besar pada perekonomian dunia."
Selain itu, Perry mengungkapkan bahwa dalam forum tersebut, Bank Sentral banyak membahas mengenai bagaimana menjaga stabilitas sistem keuangan saat ekonomi dihadapkan pada berbagai perubahan seperti lingkungan global yang tidak ramah, suku bunga yang tinggi, digital technology, dan geopolitik.
Perry juga menyoroti bahwa ketidakpastian global, seperti divergensi kebijakan moneter dan tingginya utang publik di beberapa negara maju, telah berdampak pada terbatasnya kemampuan negara berkembang dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Dalam menghadapi hal ini, Perry mengemukakan tiga strategi yang harus dilakukan oleh negara maju untuk mengatasi dampak ketidakpastian global terhadap negara berkembang.
Menurutnya, pertama, diperlukan penguatan transparansi kebijakan moneter untuk memberikan kejelasan respons dan arah kebijakan bagi pelaku di sektor keuangan, menjaga persepsi, dan meredakan reaksi pasar sehingga dapat memperkuat stabilitas global. Kedua, adalah menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat utang yang berlebihan dan menerapkan kebijakan fiskal berkelanjutan yang lebih hati-hati. Ketiga, adalah memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dan kebijakan moneter serta reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas.