Tampang.com | Forum-forum internasional kembali dipenuhi wacana penyelamatan bumi dari krisis iklim. Dari pertemuan para pemimpin G7 hingga konferensi tingkat tinggi lingkungan global, isu perubahan iklim menjadi agenda utama. Namun ironisnya, laporan terbaru menunjukkan bahwa emisi karbon dunia justru meningkat secara signifikan dalam satu tahun terakhir.
Retorika Iklim Menggema, Tindakan Minim
Para pemimpin negara menyampaikan pidato-pidato dramatis tentang pentingnya transisi energi hijau, pembangunan berkelanjutan, dan perlindungan lingkungan. Namun, janji-janji manis itu sering kali tak diiringi oleh kebijakan konkret yang efektif.
Bahkan beberapa negara maju yang seharusnya menjadi pionir dalam pengurangan emisi justru tercatat mengalami lonjakan konsumsi energi berbasis fosil demi mengejar pertumbuhan ekonomi pascapandemi.
Emisi Naik, Bumi Semakin Panas
Laporan dari pemantauan atmosfer global mencatat peningkatan signifikan gas rumah kaca di atmosfer, khususnya karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Lonjakan tersebut memperparah pemanasan global yang sudah menyebabkan anomali cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia.
Musim panas lebih panjang dan ekstrem, banjir bandang yang merusak infrastruktur, hingga kekeringan parah yang mengancam ketahanan pangan, kini menjadi pemandangan yang makin lazim dari tahun ke tahun.