Subsidi pindah desa: Pemerintah lokal memberikan bantuan tunai bagi warga yang bersedia menetap di wilayah pedesaan.
Program rumah kosong (akiya): Banyak rumah tua yang dibiarkan terbengkalai di desa kini ditawarkan dengan harga sangat murah, bahkan ada yang digratiskan.
Pelatihan dan peluang usaha: Para migran muda diberi pelatihan untuk memulai usaha mandiri, terutama dalam bidang pertanian modern, pariwisata lokal, dan kerajinan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menanggulangi penurunan populasi di desa, yang selama puluhan tahun ditinggalkan oleh kaum muda demi hidup di kota.
Dampak Sosial dan Ekonomi yang Mulai Terlihat
Perpindahan ini membawa dampak signifikan. Desa-desa yang dulunya sepi dan dihuni mayoritas lansia mulai hidup kembali. Sekolah-sekolah kecil yang nyaris tutup kini kembali ramai. Warung dan pasar tradisional kembali bergairah karena ada konsumen baru.
Tak hanya itu, para migran muda juga membawa inovasi ke desa. Mereka mengembangkan pertanian berbasis teknologi, menciptakan ekowisata, hingga mendirikan kafe dan studio kreatif yang menyatu dengan lanskap desa. Hasilnya, muncul generasi baru wirausaha muda pedesaan.
Tantangan yang Masih Menghadang