Kondisi ini menjadi gambaran nyata dampak perubahan iklim yang menyebabkan gletser mencair lebih cepat. Lapisan tanah beku yang biasanya berfungsi sebagai perekat bagi pegunungan kini juga mulai mencair, memicu ketidakstabilan lereng dan longsor. Rekaman drone menunjukkan runtuhnya sebagian besar gletser Birch sekitar pukul 15.30 waktu setempat pada Rabu. Suara gemuruh longsoran lumpur yang menyapu desa terdengar sangat keras dan menyisakan awan debu besar di lembah.
Ancaman Serupa di Pegunungan Alpen
Blatten bukan desa pertama di Pegunungan Alpen yang menghadapi ancaman serupa. Dua tahun lalu, penduduk desa Brienz di Swiss Timur juga harus dievakuasi setelah lereng gunung di atas desa mereka runtuh. Mereka hanya diizinkan kembali selama waktu singkat. Selain itu, pada 2017, tanah longsor besar terjadi di dekat desa Bondo, menewaskan delapan pendaki dan merusak banyak rumah.
Menurut laporan terbaru, jika suhu global terus meningkat tanpa dikendalikan dan melewati batas kenaikan 1,5 derajat Celsius di atas masa pra-industri, gletser di Swiss diperkirakan akan hilang dalam waktu satu abad. Target penurunan emisi ini telah disepakati hampir 200 negara dalam perjanjian iklim Paris sepuluh tahun lalu. Sayangnya, banyak ilmuwan iklim menilai target tersebut sudah terlampaui. Akibatnya, pencairan gletser akan semakin meningkat, memicu risiko banjir dan tanah longsor yang mengancam lebih banyak komunitas pegunungan seperti Blatten.