ASEAN: Mitra Strategis China dalam Pariwisata
Sebagai organisasi regional yang terdiri dari 10 negara anggota (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam), ASEAN merupakan salah satu pasar utama bagi industri pariwisata China.
Kedekatan geografis serta hubungan budaya dan ekonomi yang erat membuat ASEAN menjadi target utama kebijakan pariwisata China. Dengan lebih dari 600 juta penduduk, ASEAN memiliki potensi besar dalam mengirim wisatawan ke China, terutama di tengah tren meningkatnya minat masyarakat Asia Tenggara untuk berwisata ke luar negeri.
China Gencar Membuka Akses Bebas Visa
China semakin aktif dalam membuka kebijakan bebas visa unilateral maupun timbal balik untuk menarik lebih banyak wisatawan dan pebisnis internasional. Beberapa langkah yang telah diambil China dalam hal kebijakan visa meliputi:
- Pengecualian visa timbal balik dengan 25 negara
- Artinya, warga negara China dan 25 negara lain bisa bepergian tanpa visa sesuai perjanjian bilateral yang telah disepakati.
- Kebijakan bebas visa unilateral untuk 38 negara
- Negara-negara tertentu diberikan akses bebas visa secara sepihak oleh China, tanpa perlu ada perjanjian timbal balik.
- Kebijakan bebas visa transit untuk 54 negara
- Wisatawan dari 54 negara dapat melakukan transit di China tanpa visa dalam periode tertentu, memudahkan perjalanan lintas negara.
Dengan kebijakan ini, China semakin memperluas keterbukaannya bagi wisatawan asing, sejalan dengan strategi besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan mengembangkan industri pariwisata menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Dampak Positif Kebijakan Bebas Visa
Kebijakan bebas visa yang diterapkan China sudah menunjukkan hasil positif dalam menarik wisatawan asing. Hal ini terlihat dari data yang dirilis oleh Administrasi Imigrasi Nasional China (NIA) mengenai jumlah perjalanan lintas batas selama Festival Musim Semi 2025.