Tampang

Bisnis "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

20 Mei 2024 13:41 wib. 128
0 0
Penipuan

Dampak dari maraknya bisnis "deepfake" ini sangat signifikan. Selain kasus yang menimpa Olga Loiek, pihak yang kreatif tetapi tidak bertanggung jawab dapat dengan mudah membuat video palsu yang dapat merusak reputasi seseorang atau bahkan menyesatkan masyarakat. Secara lebih luas, hal ini juga dapat berdampak pada kepercayaan dan keamanan di dunia digital.

Dalam konteks politik, "deepfake" mampu menciptakan konten palsu yang memanipulasi opini publik dan mengganggu proses demokrasi. Di sisi lain, dalam konteks bisnis, konten "deepfake" dapat digunakan untuk mempromosikan produk-produk tertentu dengan cara yang tidak etis, merugikan pelaku usaha yang sah.

Selain itu, dalam konteks gender, teknologi "deepfake" sering digunakan untuk membuat konten pornografi yang memanfaatkan wajah dan tubuh perempuan tanpa izin, yang merupakan penyalahgunaan yang sangat merugikan dan dapat memicu kerugian emosional yang sangat serius.

Oleh karena itu, peningkatan keamanan dan perlindungan terhadap individu harus menjadi prioritas dalam menghadapi maraknya bisnis "deepfake". Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan, regulasi, dan hukuman terhadap penyalahgunaan teknologi "deepfake". Selain itu, juga perlu edukasi masyarakat tentang cara mengenali konten "deepfake" serta jika menjadi korban, langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Tips Menjual dan Membeli Mobil Bekas
0 Suka, 0 Komentar, 25 Jul 2018

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%