Tampang.com - Jerit tangis dari keluarga korban pecah tatkala keranda yang membawa jasad keempat anak kecil itu diangkat.
Saat itu mendung bergelayut di langit Dusun Pule, RT 3 RW 4, Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga, Jawa Tengah, saat empat tubuh korban bocah kecil yang hadir dalam undangan pernikahan tersebut diangkat.
Saat malam itu sedang diadakannya acara pengajian dan tasyakuran menjelang pernikahan putra sulungnya, Pujianto (19).
Tak hanya itu, tasyakuran malam itu juga digelar dalam rangka merayakan khitanan putra kedua Solihin, Sifaul Umam (9) yang sedianya akan dibarengkan dengan pernikahan kakaknya.
Udara sejuk kaki Gunung Slamet, ditambah guyuran hujan, dan sayup-sayup suara orang mengaji mengundang kantuk anak-anak yang ikut dalam majelis. Agar tak mengganggu jalannya pengajian, para orangtua memindahkan putra mereka yang terlelap ke dalam kamar tidur di ruang belakang.
Namun tak ada yang pernah menyangka, malam yang khidmat menjelang hari bahagia bagi keluarga besar Solihin harus berakhir tragis. Selang 10 menit setelah acara pengajian ditutup, saat para tamu undangan masih bercengkerama dan menikmati hidangan, lampu rumah Solihin tiba-tiba padam. Suasana semakin mencekam tatkala suara gemuruh dari arah belakang rumah menghentak para tamu.