Di sisi lain, Hizbullah merilis pernyataan bahwa mereka tidak akan mundur satu langkah pun dari perbatasan selatan dan akan terus mempertahankan wilayah dari apa yang mereka sebut sebagai “pendudukan dan provokasi Israel”.
Bayang-Bayang Perang Lebih Luas
Analis militer internasional memperingatkan bahwa konflik terbuka di wilayah ini dapat dengan cepat meluas, melibatkan kekuatan regional lain seperti Iran dan Suriah, bahkan menarik perhatian geopolitik dari AS dan Rusia yang memiliki kepentingan strategis di kawasan.
Negara-negara seperti Turki, Yordania, dan Mesir menyerukan de-eskalasi segera, memperingatkan bahwa ketegangan ini berpotensi menjadi krisis kemanusiaan baru di perbatasan Lebanon-Israel.