Peristiwa cuaca yang tak terduga terjadi di Uni Emirat Arab (UEA) ketika Bandara Internasional Dubai dilanda hujan badai yang menyebabkan banjir yang mengganggu operasinya. Kejadian ini menyebabkan negara tersebut diserang oleh badai petir hebat yang membawa hujan terlebat yang pernah tercatat dalam sejarah. Menurut laporan dari AP News, hujan mulai turun sejak Senin malam dan merendam pasir serta jalan-jalan Dubai dengan hujan sekitar 20 milimeter (0,79 inci). Namun, pada hari Selasa, badai semakin memburuk, menyebabkan hujan lebih deras dan bahkan hujan es yang menghantam kota ini.
Dampak dari peristiwa ini sangat signifikan, dengan lebih dari 142 milimeter (5,59 inci) hujan yang telah turun di Dubai dalam waktu 24 jam. Angka tersebut jauh melebihi rata-rata tahunan, yang biasanya hanya sekitar 94,7 milimeter (3,73 inci) di Bandara Internasional Dubai. Banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan ini mengganggu operasional bandara dan memberikan tantangan bagi pihak berwenang dan petugas bandara dalam menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang serta kru.
Selain menyebabkan gangguan dalam operasional bandara, banjir ini juga mengganggu aktivitas transportasi lainnya di sekitar Dubai. Jalan raya dan transportasi umum terdampak oleh hujan deras dan banjir yang melanda kota tersebut. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pihak terkait dalam mengatasi dampak cuaca ekstrem seperti ini di masa yang akan datang.
Menyoroti kejadian ini, beberapa ahli cuaca menekankan bahwa hujan deras dan banjir yang terjadi di Dubai adalah fenomena cuaca ekstrem yang patut untuk diperhatikan. Fenomena seperti ini menuntut perhatian lebih dalam hal mitigasi bencana dan penanganan darurat. Selain itu, kejadian ini juga mencerminkan perubahan pola cuaca global yang menjadi perhatian penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Walaupun terdengar sebagai peristiwa lokal, namun dampaknya mencerminkan tantangan global terkait dengan kerentanan terhadap cuaca ekstrem.