Selain itu, tawaran bantuan intelijen AS kepada Israel juga menimbulkan pertanyaan mengenai peran AS sebagai mediator netral dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah. Dengan memberikan bantuan intelijen kepada Israel untuk menemukan pemimpin Hamas, AS dapat dianggap tidak netral dalam konflik tersebut, yang kemungkinan dapat mempersulit upaya penyelesaian damai antara Israel dan Palestina.