Mesir telah dilaporkan meningkatkan kekuatan pertahanan udaranya. Bantuan dari Rusia telah diterima, selain dari produksi dalam negeri. Komandan Angkatan Udara Mesir, Mayor Jenderal Yasser El-Tawdi, mengungkapkan fokus pasukannya saat ini untuk membuat kejutan tempur. Dalam era di mana langit terbuka dan informasi dapat diakses melalui satelit, sistem intelijen elektronik, atau jaringan informasi global, El-Tawdi menekankan pentingnya memaksimalkan kemampuan senjata dan peralatan militer.
Fokus pasukan adalah mencapai kejutan melalui kesiapan tempur yang tinggi. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendirikan pusat penelitian dan pengembangan teknis dengan bantuan sekelompok perwira pertahanan udara terkemuka. Mereka telah mendapatkan pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta memperoleh gelar akademik tertinggi, yang dianggap sebagai landasan sistem modernisasi dan transfer teknologi.
Menurut media Israel, Ibrani Nziv, pernyataan perwira senior Mesir tersebut mencerminkan tujuan strategis utama tentara Mesir, yaitu untuk melatih pasukannya dan membawa mereka ke "kesiapan ofensif penuh untuk misi yang mungkin muncul secara tidak terduga." Situs tersebut juga menyatakan bahwa pernyataan Tawdi mengindikasikan persiapan untuk kejutan militer strategis yang mirip dengan perang Yom Kippur tahun 1973. Pasukan Mesir akan melakukan latihan besar, yang tiba-tiba berubah menjadi keadaan darurat dengan perintah untuk perang skala penuh.