Keputusan AS untuk menawarkan bantuan intelijen kepada Israel juga dapat dilihat sebagai bagian dari strategi AS untuk memperkuat posisinya di Timur Tengah. Dengan memberikan dukungan kepada Israel, AS secara tidak langsung juga berusaha untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan yang kaya akan konflik ini. Selain itu, tindakan ini juga dapat dianggap sebagai upaya untuk menjaga stabilitas di Timur Tengah yang secara langsung dapat berdampak pada kepentingan AS di wilayah tersebut.
Namun, tawaran bantuan intelijen AS kepada Israel tidak terlepas dari kontroversi dan kritik. Sejumlah pihak menilai bahwa tindakan ini dapat memperburuk situasi di Timur Tengah dan bahkan dapat memperpanjang konflik antara Israel dan Palestina. Dalam konteks konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun, campur tangan AS dalam hal ini dapat dilihat sebagai pembaharuan dukungan terhadap Israel dan menimbulkan kekhawatiran akan bertambahnya ketegangan di kawasan tersebut.